Benih Padi Unggul Masih Sangat Terbatas
Benih Padi Unggul dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi memiliki peranan yang sangat strategis, khususnya sub sektor tanaman pangan. Namun sentra produksi benih unggul hingga kini masih sangat terbatas.
Penggunaan benih varietas
unggul bersertifikat dan dibarengi dengan penerapan teknologi budidaya secara
tepat dapat meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan.
Menurut
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian
Pertanian, Ibrahim Saragih saat memberikan keynote
speaker pada Kongres
Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo), di Jakarta, belum lama ini, “Sentra
benih hanya ada di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,”.
Karena itu menurut
Ibrahim, harus dipikirkan bagaimana benih-benih yang ada di Pulau Jawa tersebut
bisa tersebar merata ke seluruh Indonesia. Apalagi pemerintah sudah mempunyai
target agar kedaulatan pangan bisa terlaksana.
Terbatasnya penyebaran
sentra benih menyebabkan penggunaan atau pemanfaatan benih varietas unggul
bersertifikat, khususnya untuk benih padi baru sekitar 50,88% dari luas tanam
dengan volume benih 177.843 ton. Sedangkan untuk benih jagung sekitar 50,40%
dari luas tanam dengan volume benih 36.604 ton dan benih kedelai 36,56% dari
luas tanam dengan volume benih 13.285 ton.
“Untuk mendorong peningkatan
penggunaan benih varietas unggul bersertifikat ke petani, pemerintah juga
memberikan bantuan benih gratis bagi kelompok tani,” kata Ibrahim.
Data Direktorat Perbenihan
Ditjen Tanaman Pangan Kementan menyebutkan, pada tahun 2015 Kementan sudah
menyalurkan bantuan benih padi inbrida 154.500 ton (8.458.400 ha), benih padi
hibrida 600 ton (40.000 ha), benih jagung hibrida 22.500 ton (1.500.000 ha) dan
benih kedelai 35.000 ton (700.000 ha).
Sedangkan penyaluran bantuan
untuk kelompok tani bukan pelaksana program, Kementan juga menyediakan benih
bersubsidi dengan harga murah berupa benih padi inbrida 97.500 ton (3.900.000
ha), benih padi hibrida 2.250 ton (150.000 ha) dan benih kedelai 2.500 ton
(50.000 ha).
Pemerintah
sudah melepas varietas benih padi sebanyak 303 varietas inbrida dan 100
varietas hibrida. Sedangkan untuk benih jagung sebanyak 53 varietas bersari
bebas (open
pollinated) dan 212 varietas hibrida dan benih kedelai 87 varietas.
“Kementerian Pertanian sangat mengapresiasi pengembangan teknologi hibrida oleh
para industri swasta karena terbukti memberikan kontribusi secara nyata dalam
peningkatan produktivitas,” kata Ibrahim.
Salewangang
merupakan Produsen dan Penangkar Benih Varietas Unggul. Berdiri pada bulan
April tahun 2014 berada diwilayah Kabupaten Gowa.
Untuk berlangganan Benih Unggul dari hasil Penelitian Badan Tenaga
Nuklir Nasional (BATAN) SMS ke 0811.411.8798